PENGERTIAN
BIOKIMIA
Biokimia berasal dari kata bio artinya
organisme hidup, sedangkan kimia adalah satu cabang ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang perilaku dari bahan-bahan kimia. Ilmu Kimia juga menitikberatkan
terhadap komposisi bahan dan sifat-sifat yang berhubungan dengan komposisi.
Juga mengkonsentrasikan perbedaan interaksi senyawa satu dengan senyawa lainnya
dalam reaksi kimia untuk membentuk zat-zat baru (Brady dan Humiston, 1986).
Dengan demikian dapat digabungkan dua pengertian diatas bahwa Biokimia meliputi
studi tentang susunan kimia sel, sifat senyawa serta reaksi yang terjadi di
dalam sel, senyawa-senyawa yang menunjang aktivitas organisme hidup serta
energi yang diperlukan atau dihasilkan (Poedjiadi, 1994).
Ilmu Biokimia bertujuan mempelajari sifat zat kimia yang terdapat di dalam
jasad hidup dan senyawa yang diproduksinya, mempelajari fungsi dan transformasi
zat kimia serta menelaah transformasi tersebut sehubungan dengan aktivitas kehidupan
(Girindra, 1993). Dari dua definisi Biokimia di atas, dapat disimpulkan bahwa
ada, dua aspek, yaitu struktur senyawa dan reaksi antara senyawa di dalam
organisme hidup. Dengan mempelajari struktur senyawa dan reaksi yang terjadi,
sifat-sifat umum organisme hidup dapat dijelaskan secara rinci. Demikian pula
faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi aktivitas kehidupan dapat
diketahui, sehingga dapat dihindari terjadinya dampak lingkungan negatif. Jasad
hidup (benda hidup) adalah sekumpulan zat tak hidup yang dapat berbaur dan
bereaksi serta berinteraksi satu sama lain dengan cara dan susunan yang sangat
rumit, namun teratur dengan baik (Girindra, 1993). Contohnya, protein dan asam
nukleat merupakan komponen utama penyusun sel. Dengan mengetahui susunan kimia,
struktur, sifat senyawa serta proses metabolisme yang terjadi di dalam sel,
dapat dijelaskan beberapa sifat umum sel, misalnya yang berhubungan dengan
faktor genetik pertumbuhan sel, penyediaan dan penggunaan energi bagi proses
metabolisme di dalam sel, dan aktivitas enzim sebagai biokatalis dalam proses
metabolisme. Jasad hidup (benda hidup) tersusun darl molekul-molekul yang tidak
bernyawa. Bila komponen jasad hidup (benda hidup) diisolasi dan diteliti,
molekul-molekul ini tidak bertentangan dengan hukum fisika dan kimia, yang
berlaku juga bagi benda-benda mati. Walaupun demikian, organisme hidup
mempunyai ciri-ciri hidup yang tidak diperlihatkan oleh benda-benda mati.
Menurut para ahli ada tiga ciri hidup yang dapat diidentifikasi bahwa sel
hidup:
(1) sangat terorganisasi dan sangat komplek, tiap komponen mempunyai fungsi
yang sangat spesifik;
(2) mempunyai kemampuan untuk mengektrak energi dari sekelilingnya, dan
(3) dapat menurunkan sifat atau merepleksikan dirinya sendiri dengan tepat
dan terencana.
Ciri hidup pertama, menunjukkan bahwa tidak hanya berlaku untuk struktur
mikroskopik, seperti jantung, paru-paru, dan otak, tetapi juga bagi struktur
intraseluler mikroskopik, seperti inti sel. Demikian pula, senyawa kimia di
dalam sel, seperti protein dan lemak mempunyai fungsi khusus. Contoh lainnya,
tanaman mempunyai 3 tiga organ, seperti daun, batang dan akar. Ketiganya
mempunyai fungsi yang khusus dan sama-sama melaksanakan tugas agar tumbuhan
dapat hidup. Ciri hidup kedua, memperlihatkan organisme hidup mempunyai
kemampuan untuk mengektrak, mengubah dan menggunakan energi lingkungannya dalam
bentuk zat organik atau energi sinar matahari. Dengan energi ini memungkinkan
organisme hidup membangun dan struktur kompleknya, yang diperlukannya untuk
melangsungkan kerja mekanis pada pergerakan, dan untuk memindahkan senyawa
kimia melalui membran. Organisme hidup tidak pernah berada dalam keadaan
seimbang di dalam dirinya atau dengan lingkungannya. sedangkan benda mati tidak
menggunakan energi secara terencana untuk mempertahankan strukturnya dan untuk
melakukan kerja. Jika terus dibiarkan, benda mati cenderung terurai menuju
keseimbangan dengan lingkungannya. Ciri hidup ketiga merupakan sifat sel hidup
yang paling menonjol karena kemampuannya untuk berproduksi hampir sempurna
selama ratusan bahkan ribuan generasi, Eschericia coli bentuk dan ukurannya
tidak mengalami perubahan, bahkan struktural penyusunnya pun tidak mengalami
perubahan menyolok. Informasi genetik semua sel jasad hidup, semuanya terdapat
di dalam DNA (deoxyribonucleic acid).